Foto Bersama |
Batam, Rotasikepri.com - Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) kembali menyelenggarakan pendidikan politik bagi warga gereja di Hotel Golden Bay Batam, Kepulauan Riau. (29/8/2023).
Kegiatan ini adalah kegiatan ketujuh setelah sebelumnya dilaksanakan juga di Bali, Tangerang, Makassar, Medan, Lombok, dan Ambon.
Pelaksanaan kegiatan ini bekerjasama dengan PGIW Provinsi Kepulauan Riau, tidak kurang dari 40 orang pendeta dan pimpinan lembaga di wilayah Kepulauan Riau menghadiri kegiatan ini.
Ketua Umum PGIW Kepulauan Riau, Pdt. Renova Sitorus dalam sambutannya mengatakan bahwa Kepulauan Riau ini merupakan miniatur Indonesia yang perlu dirawat agar tidak menimbulkan gesekan yang dapat mencederai kebersamaan terutama menjelang pemilu tahun 2024.
“Kepri banyak menghasilkan tokoh – tokoh Kristiani yang duduk di parlemen baik di DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi maupun DPRD Kota/Kabupaten. Banyaknya tokoh yang maju dalam pencalegan tentu kabar menggembirakan, tapi disisi lain potensi sesama caleg Kristen bisa terjadi dan bisa juga merembet ke jemaat," ujar Pdt Renova
Oleh karena itu, masih kata Pdt Renova yang juga menjabat Praeses HKBP Distrik Kepulauan Riau. "penting dilakukan Pendidikan politik seperti ini agar kita dapat gambaran yang lebih baik bagaimana gereja dalam menghadapi pemilu 2024 ini” Ujarnya.
Sementara itu, Pdt. Lenta Simbolon sebagai narasumber memaparkan bagaimana gereja harus bersikap dalam menghadapi tahun politik.
“Pergumulan rangkap umat Kristiani di Indonesia harus memahami dirinya sebagai Warga Kerajaan Sorga sekaligus Warga Negara Indonesia. Tuhan hadir dalam proses kehidupan kita, sejak karya penciptaan terjadi. Tuhan yang sama memerdekakan dan mengijinkan Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Sepatutnya kita bersyukur itu,” papar Pdt. Lenta.
Narasumber lain Pdt. Krise Gosal menekankan bahwa penting juga peran gereja mempersiapkan dan mendukung kaum perempuan sebagai pemimpin di bangsa ini.
“Data menunjukan rendahnya keterwakilan Perempuan di parlemen, ini menunjukan bahwa syarat pencalegan minimal 30% keterwakilan Perempuan masih hanya sebatas catatan regulasi. Kita perlu mendorong gereja agar lebih peduli terhadap pemimpin dari kaum Perempuan, program – program penguatan kapasitas Perempuan gereja, pemberian akses dan pengadaan anggaran untuk program menjadi hal yang bisa dilakukan gereja untuk mendukung kaum Perempuan,” ujar Wasekum PGI ini.
Sementara Penanggung jawab kegiatan Pdt. Henrek Lokra mengatakan pemilu tahun depan akan dihadapkan pada beberapa tantangan seperti penggunaan politik identitas, penyelenggaraan yang bersih dan transparan, serta partisipasi perempuan.
“Pemilu tahun depan akan berat sebab politisasi identitas berdasarkan agama yang kian menguat, belum terjaminnya penyelenggaraan yang bersih dan transparan, serta keterlibatan perempuan dalam politik”, kata Pdt. Henrek Lokra yang juga Sekretaris Eksekutif Bidang Keadilan dan Perdamaian PGI.
Selain itu, menurut Pdt. Lokra, Gereja juga bisa mengambil peran untuk menyediakan data yang valid selama pemilu agar untuk menghindari hoax dalam masyarakat.
“Dengan kekuatan gereja yang besar, kita perlu mendorong jemaat – jemaat terlibat aktif dalam memantau dan melaporkan hasil pemilu sehingga gereja memiliki data yang cepat dan akurat. Proses seperti ini bisa kita lakukan terutama di daerah basis – basis Kekristenan.” Ujar Pdt. Lokra.
Kegiatan Pendidikan Politik Bagi Warga Gereja ini berlangsung pada 28 Agustus 2023 di Hotel Golden Bay Batam. Selain para pimpinan gereja, hadir juga beberapa calon legislative seperti Pdt. David Farel Sibuea, Hotman Hutapea, Budi Mardiyanto, dan lainnya. (Red)
Posting Komentar