Keterangan : Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia Perwakilan Batam gelar acara Re-Organisasi Kepengurusan di Hotel Planet Holiday. Sabtu, (24/6/2023) |
Batam, Rotasikepri.com - Para pelaku usaha logistik yang tergabung dalam Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia ( ALFI ) Perwakilan Batam mengeluhkan sistem Ceisa BC Batam yang sering down
Hal ini disampaikan Ketua terpilih ALFI periode 2023 - 2028, Maradonald yang sering disapa dengan Apin dalam Acara Re Organisasi Pengurus ALFI / ILFA Perwakilan Batam di Hotel Planet Holiday. Kecamatan Batu Ampar. Sabtu, (24/06/2023).
Pasalnya, jika sistem CEISA di bea cukai sedang down. Maka pendistribusian barang akan terhenti dan dapat menambah biaya . Dimana barang masuk akan tertahan di pelabuhan untuk sementara waktu, itu dapat mengakibatkan pertambahan biaya bagi perusahan logistik.
"Jika CEISA sedang down, barang masuk akan tertahan dalam beberapa hari atau Minggu di pelabuhan yang berdampak dengan penambahan biaya," ungkap Apin kepada pewarta
Bukan hanya tambahan biaya, kata Apin. Bagi perusahaan import barang baku, sistem CEISA yang sedang down dapat mempengaruhi proses produksi. Dimana barang baku yang dibutuhkan akan terlambat sampai ke perusahaan," katanya
Perlu diketahui, sistem CEISA adalah sistem Integrasi seluruh layanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada semua Pengguna Jasa yang bersifat publik sehingga semua Pengguna Jasa sebagai user dapat mengakses dari manapun, kapanpun berada dengan koneksi internet.
Melalui aplikasi ini, semua eksportir dan importir baik menggunakan jalur udara dan laut bisa mengisi dokumen administrasi hingga layanan kepabeanan lainnya dengan mudah.
Keterangan : Maradonald (Apin) tengah Ketua terpilih ALFI periode 2023 - 2028 |
Harapan saya, Masih Kata Apin. BC Batam bisa menerapkan sistem CEISA Manual ketika sedang down, agar dapat membantu dalam percepatan proses izin atau pengecekan masuk barang ke Kota Batam.
"Kita akan segera berkomunikasi bersama bea cukai serta KSOP dan lain - lain untuk membahas masalah ini," tambah Apin
Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia atau Indonesian Logistics and Forwarders Association (Alfi/Ilfa) Perwakilan Kota Batam terus menguatkan tekat untuk terus membantu pemerintah meningkatkan perekonomian di bidang industri logistik dan forwarder.
Agar hal itu bisa terwujud, dimulai dengan pembentukan fondasi yang kuat di dalam organisasi. Perbaikan internal pun dilakukan dengan re organisasi dan pengusulan ketua baru untuk memimpin organisasi 5 tahun ke depan.
Sebagai ketua terpilih, ia menggantikan ketua yang lama, yaitu
Capt. Daniel Burhanudin yang telah menjabat Ketua Alfi perwakilan Batam sejak tahun 1997. Capt.Daniel, dinobatkan sebagai ketua dewan pembina
Ia terpilih karena memiliki keinginan yang kuat untuk memajukan perekenomian melalui industri logistik dan forwarder. Sehingga sangat dipentingkan peran Alfi/Ilfa untuk meningkatkan perekonomian industri Batam dengan selalu aktif berkomunikasi dan berkolaborasi bersama seluruh stakeholder.
"Dulunya sejak tahun 1997 dipimpin Capt Daniel sampai detik ini. Seiring perkembangan zaman, pelabuhan terus meningkatkan pelayanan, sehingga Alfi/Ilfa perlu mendorong perusahan memiliki legalitas hukum berupa Surat Izin Usaha Jasa Pengurusan Transportasi (SIUJPT)," ujar Apin, sapaan akrabnya, usai dilantik sebagai ketua, Sabtu (24/6/2023).
Sebagai ketua terpilih, langkah awal yang akan dilakukan, ialah bersinergi antar sesama anggota asosiasi sambil menunggu pengukuhan kepengurusan dan pelantikan selesai dilakukan.
Keterangan : Foto bersama pengurus dan anggota Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia Perwakilan Batam |
Saat ini, sebanyak 72 perusahaan sudah bergabung dalam Alfi/Ilfa. Namun sekitar 20 persen belum ber SIUJPT. Hal ini juga yang akan terus dikejar sehingga memiliki legalitas yang jelas.
"Kita juga akan tingkatkan koordinasi dengan instasi terkait agar pendistribusian logistik kepada masyarakat tidak memiliki kendala seperti yang kerap terjadi sebelumnya. Makanya kita harus punya legalitas yang sah," tegas Apin.
Untuk lima tahun ke depan, ia akan memfokuskan bersinergi dengan instansi pemerintah terkait, serta mendorong anggota yang belum bergabung untuk bisa bergabung dengan wadah asosiasi yang telah diresmikan melalui SK Kementrian Perhubungan.
"Keuntungan bergabung dalam organsiasi ini, nantinya kita akan memastikan setiap mobil perusahaan yang sudah bergabung dianggap sah untuk beraktivitas di pelabuhan," jelasnya.
"Kita juga akan berbicara kepada pihak pelabuhan dan masyarakat untuk bisa bekerjasama dan menggunakan perusahaan yang sudah masuk ke asosiasi. Bukan tidak mendasar, namun karena kita sudah memiliki legalitas yang jelas," lanjutnya. (Red)
Posting Komentar