Jakarta,RotasiKepri.com -- Anak muda merupakan
penggerak perekonomian nasional yang sangat besar. Untuk itu, Menteri Koperasi
dan UKM Teten Masduki mendorong para pemuda dapat meningkatkan kontribusi umat
Islam dalam pemulihan ekonomi nasional. Upaya tersebut biasa dilakukan melalui
peran pemuda inspirasi Usaha Mikro Kecil Menenagh (UMKM) Milenial Berbasis
Masjid.
"Ini inisiatif yang bagus dari
anak-anak di lingkungan masjid, untuk kembangkan kegiatan ekonomi berbasis
masjid. Mari terus kita perkuat peran para pemuda dalam meningkatkan kontribusi
umat islam dalam pemulihan ekonomi nasional," tegas MenkopUKM Teten Masduki
pada acara talking poin HUT Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) di Masjid
Agung Sunda Kelapa, Kamis (29/4/2021).
Menurut Teten, Indonesia di
dominasi oleh Generasi Z sebesar 75,49
juta jiwa atau setara dengan 27,94 persen populasi serta generasi Milenial
69,90 juta jiwa atau 25,87 persen. Ia
menjelaskan, jika kegiatan ekonomi berbasis masjid bisa dikembangkan, maka akan
menjadi jaringan pemasaran produk-produk UMKM. Apalagi, kata Teten, jamaah di
masjid yang begitu besar, maka akan menjadi peluang banyak masyarakat yang
memiliki kegiatan usaha untuk dipasrakan di lingkungan masjid.
"Kalau ini menjadi jaringan
pemasaran produk-produk UMKM, maka akan besar sekali. Jamaah masjid besar dan
juga banyak masyarakat umat yang punya kegiatan usaha yang dipasarkan
disini.Tentu bukan hanya pemasaran tapi produksi. Banyak kegiatan masjid yang
bisa dikembangkan. Saya memberikan apresiasi kepada Dewan Masjid Indonesia
(DMI) telah membentuk organisasi pemuda otonom - Indonesia Islamic Youth
Economic Forum (ISYEF) untuk memberdayakan pemuda dan ekonomi masjid di
Jakarta," katanya.
Ia menjelaskan potensi ekonomi umat
Indonesia sangatlah besar, karena memiliki masjid terbanyak di dunia yaitu
800.000 Masjid, potensi Zakat dan Infak sebesar Rp.233 triliun/tahun, Wakaf
tanah mencapai luas 435.944 Ha, wakaf uang senilai Rp.217 triliun/tahun dengan
pertumbuhan pengumpulan zakat-infak mencapai 20-25%/tahun.
"Data Puskas Baznas RI
menunjukan bahwa 55% muzakki sudah menunaikan zakat dan paling banyak
menunaikannya di masjid (37%). Masjid dapat melakukan fungsi inkubasi bisnis
dengan menumbuhkan mosquepreneur berbasis teknologi dan inovasi bahkan untuk
meningkatkan layanan masjid itu sendiri," ujarnya.
MenkopUKM menegaskan, Kementerian
Koperasi dan UKM mendukung wirausahan muda dan ekonomi syariah. Ia
mencontohkan, pembiayaan syariah dari LPDB-KUMKM Tahun 2020 telah tersalurkan
Rp854 miliar dan sampai triwulkan pertama 2021 telah disalurkan Rp306 miliar
dari target Rp800 miliar dan bisa ditingkatkan sampai Rp1 triliun. Hal tersebut
karena permohonan dari Koperasi Syariah/BMT masih tinggi.
"Selain itu, pengembangan
Koperasi Syariah yang merupakan mandat UU No.11/2020 tentang Cipta Kerja Pasal
44A serta pengembangan BMT. Karena berdasakan data Online Data Sistem (ODS)
Kementerian KUKM, per 30 Juni 2020 BMT sejumlah 4.115 unit, meningkat sebesar
51.34% dari tahun 2017 sebanyak 2.719 unit," tegasnya.
Menteri Teten optimis kegiatan
ekonomi berbasis masjid akan menjadi kegiatan ekonomi unggul bersama dengan
program masyarakat ekonomi syariah.
"Pemerintah siapkan model
bisnis bagaimana kegiatan ekonomi berbasis masjid dengan Istiqlal. Namun produk
harus dikurasi akan menjadi kegiatan ekonomi unggul. masuk program MES,"
katanya.(RK)
Posting Komentar