Toba,RotasiKepri.com -- Dikabarkan dua dari tiga terduga pelaku pembunuhan terhadap Lisbet Martalena Butarbutar (49), ibu Guru SD di Desan Lumban Lobu Kecamatan Bonatua Lunasi, Kabupaten Toba, Propinsi Sumatera Utara sudah ditangkap Polisi.
Informasi yang berhasil dihimpun wartawan dari warga sekitar lokasi kejadian, Kamis (27/5/2021), kedua terduga pelaku berhasil ditangkap insial DN (18) dan RT ( 22). Kedua pelaku merupakan warga Porsea, ditangkap pada Rabu (26/5/2021) malam.
Sedangkan 1 lagi terduga pelaku yang masih diburu inisial JH (16), yang tak lain tetangga korban, warga Desa Lumban Lobu, Kecamatan Bonatua Lunasi, Kabupaten Toba.
Dan di informasikan warga bahwa ketiga terduga pelaku itu merupakan anak bandal, yang diduga hendak melakukan pencurian dirumah korban, masuk lewat jendela. Dan saat melakukan aksinya, diketahui korban.
Karana aksi mereka diketahui korban, ketiga pelaku langsung melakukan penganiayaan terhadap korban dan korban sempat berontak melawan, karena kalah jumlah korban kalah dan ketiga terduga pelaku menghabisi nyawa korban.
Menurut warga sekitar lokasi kejadian pelaku adalah seorang pria yang juga masih warga Desa Lumban Lobu Kabupaten Toba Sumatera Utara
Kepada wartawan, Boru Hutahaean, salah salah seorang warga, yang saat itu sedang melayat disaat acara adat penguburan jenazah Martalena mengaku bahwa identitas salah seorang pelaku sudah diketahui pihak keluarga korban.
“Waktu aku melayat, aku dengar ada salah seorang warga Desa Simangkuk, marga Pasaribu mengaku melihat salah seorang pelaku yang terlihat sedang membersihkan pakaiannya yang terkena bercak darah,” katanya.
Menurut Boru Hutahaean, saat itu Pasaribu bertanya kepada pemuda tersebut kenapa bajunya berdarah.
“Pemuda itu menjawab, ‘Iya baru bunuh orang kami’, katanya sama si Pasaribu,” ungkap Boru Hutahaean mengulang ucapan Pasaribu.
Sementara itu, berdasarkan keterangan Marudut Butarbutar–abang kandung Martalena, ia mencuriaga seorang pemuda di Desa Lumban Lobu sebagai salah satu dari pelaku.
“Polisi juga sudah mengantongi identitas para pelaku. Biarlah selesai dulu acara pemakaman ito saya,” sebut Marudut.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Toba AKP Nelson Sipahutar saat dikonfirmasi wartawan terkait kabar penangkapan tersebut belum bersedia memberikan keterangan lebih lanjut.
Jangan sekarang ya! Kami masih melakukan pengembangan. Besok saja sekalian kita release, nanti teman-teman media sekalian aja semua,” katanya.
Bupati Toba Poltak Sitorus Melayat ke Rumah Duka
Bupati Toba Poltak Sitorus melayat ke rumah duka korban pembunuhan sadis Martha Elisabeth Butarbutar di Desa Lumban Lobu, Kabupaten Toba, Rabu (26/5/2021), kemarin.
Jenazah Martha Elisabeth br Butarbutar akan dimakamkan secara adat Batak.
"Kami dari Pemkab Toba merasa kehilangan atas kepergian ito kami, rekan kami ini, " ujar Poltak Sitorus di rumah duka.
"Menurut keterangan, (ito) saudariku ini adalah orang baik. Tidak ada kita ketahui apa yang kurang dilakukannya, ia hanya seorang guru, mengajar anak-anak dan tidak banyak berbicara," sambungnya.
Ia juga berharap agar pihak kepolisian dan penegak hukum segera mengusut kasus ini.
"Kalaupun sekarang tidak bisa diungkap. Maka, kami juga akan mendesak pihak Polres Toba agar tetap melakukan penyelidikan agar pelakunya segera ditangkap," tegasnya.
Martha Elisabeth Butarbutar adalah guru di SD Negeri 173559 Desa Lumban Lobu.
Penyidik kepolisian mengintensifkan penyelidikan kasus pembunuhan sadis guru Sekolah Dasar (SD) Martha Elisabeth Butarbutar.
Kasubbag Humas Polres Toba Iptu Bungaran Samosir menjelaskan, hingga kini pihaknya masih mengumpulkan data-data dari lapangan.
"Kasusnya masih dalam penyelidikan dan pengembangan. Untuk selanjutnya, personel Satreskrim akan mendalami kasus dan melakukan pengumpulan data dan informasi di Tempat Kejadian Perkara (TKP)," ujar Iptu Bungaran Samosir, kepada wartawan
Terkait kabar CCTV yang berada di lokasi, pihak kepolisian menyatakan telah memastikan bahwa ternyata hanya sebuah saklar listrik.
"Soal CCTV tersebut enggak ada. Yang itu saklar, pengatur lampu hidup dan mati pakai cahaya sinar," terangnya.
Kasus kematian tragis Martha Butarbutar ini sempat menghebohkan warga Desa Lumban Lobu.
Kasat Reskrim Polres Toba AKP Nelson Sipahutar terjun langsung ke TKP untuk mengusut kasus pembunuhan tersebut.
Kepolisian juga telah membawa jasad korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Porsea untuk visum. Selanjutnya jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Djasamen Saragih di Pematangsiantar untuk diautopsi.
Berdasarkan hasil visum dan autopsi, ada 24 luka tusukan yang dialami korban.
"Kita masih melakukan proses penyelidikan, dan kami sudah melakukan olah TKP. Dan juga mencari saksi-saksi yang mengetahui dan kami akan langsung melakukan penyidikan dan penangkapan pelaku," tutur AKP Nelson Sipahutar.
Hasil sementara penelusuran kepolisian, ditemukan dugaan jejak kaki pelaku di sekitar areal rumah korban
"Di sekitar rumah ini juga, kita temukan ada jejak para pelaku dari keterangan saksi-saksi yang ada di sekitar rumah korban ini," pungkasnya. (RK - RM/taman)
Posting Komentar